Senin, 26 Mei 2008

apa yang terpenting dalam pernikahan

"apa sebenarnya yang paling penting dalam pernikahan?"
pertanyaan pendek itu beberapa hari ini mengusikku..dan aku pun tergelitik untuk melakukan survey dengan melontarkan pertanyaan tersebut kepada orang lain
nj : mal mas`uulu a`lamu minas sa`il...!yg ditanya didak lebih tau daripada yg bertanya...if U say that : love isn`t enough...!it`s uP to U.but without love....every thing is nothing !!

beben : yang paling penting adalah nyaman dan menentramkan, serta restu dari orang tua

nd_st : menikah dengan orang yang tepat. Take n give, saling melengkapi, menyemangati, akhirnya ya apa sih yg di cari selain rasa tentram dan tenang.

`mierz: mempelai berdua, lanang + wadon

dhias : komunikasi, cinta, kejujuran, pengertian. point terpenting komunikasi

pingme: cinta, kejujuran, komunikasi

banditos: sing penting ki saling setia dan jg kerjasama dengan pasangan tanpa ada kebohongan. cinta itu bisa muncul dengan sendirinya. masalah materi Gusti Allah wis duwe rencana tergantung kita sendiri sing penting ikhtiar karo tawakal. nek wis gelem di rabi khan berarti wis narimokudune aku yo ngene iki kowe yo ngono kuwi cuman nek iso jaga perasaan pasangan tanpa dibuat2 harus dengan ikhlas hati

hanya sampai sekian pencarianku terhadap jawaban orang lain.lalu bagaimana menurutku sendiri?

to be conyinued....

Rabu, 21 Mei 2008

sungguh aku ingin memaafkanmu!

kau tahu
memaafkanmu kali ini merupakan hal yang sangat sulit bagiku
aku sudah berkali kali memaafkanmu di masa dulu, yang bahkan aku tak mampu lagi untuk menghitungnya
tapi apa???
tak pernah sekalipun kau mencoba menghargai maaf yang aku berikan atasmu dan semua kesalahan serta perlakuan yang sama darimu pun kembali menerpaku,melukaiku dengan sangat tegas!
lalu bagaimana lagi kau mampu berpikir aku akan bisa melalui ini semua dan kembali memaafkan dirimu?? jelaskan padaku, bagaimana mungkin aku menghilangkan semua kesakitan ini dan tersenyum kepadamu??
maaf, karena hati ini berasa sakit...

oh, tidak...mungkin aku bisa sekedar berucap bahwa aku memaafkan, tapi sepertinya hatiku tak bisa melupakan bahwa kau begitu terlalu terhadapku. kesalahan itu begitu besar dan entah butuh kesabaran yg seluas apa untuk melupakannya..

maaf, tapi hatiku benar benar sakit. ...

batas kesabaran

Tuhanku...
ingin aku bertanya kepadaMu
sebenarnya seberapa kah batas kesabaran seseorang?
seberapa lama ia mampu manusia menahan geram nya dan bersabar
seberapa banyak kemampuan untuk bersabar terhadap cobaanMu
seberapa luas kesabaran untuk menerima kesalahan orang lain
seberapa panjang nafas seseorang untuk kembali merasakan luka yang terulang dan menerima kepedihan yang dibuat atasnya oleh orang lain?
sebarapa kuat kesabaran itu mampu mengisi jiwa dan raga seseorang?
seberapakah?

came home

jumat kemarin akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke rumah..bukan, bukan dengan niat mo bolos hari senin nya, aku berniat tetap masuk di hari senin yang terjepit di antara liburan itu kok. hanya saja di samping aku punya sedikit keperluan penting, dan juga karena sudah lama aku tidak melihat rumahku, sejak terakhir aku pulang di bulan Desember, maka aku pun meniatkan untuk pulang di jumat sore.
dan PC lah aku, menuju pulogadung. (tapi ternyata aku tidak tergolong pc, karena listrik mati dan mesin absen tak bisa berfungsi)
bis yang aku tumpangi pun segera membawaku ke kampung halaman dari jam 16.00 hingga 04.00 keesokan harinya. dan aku berhasil mengejutkan ortuku yang tak menyangka putrinya akan berada di hadapannya saat itu.
betapa senang aku melihat wajah keduanya yang tersenyum menyambutku..
dan akupun melewatkan akhir pekanku bersama keluarga yang aku sayangi
seperti rencana, minggu malam aku kembali menuju jakarta, dengan harapan senin pagi bekerja
tapi berhubung lain hal dan sebagainya, aku ternyata tertinggal kereta, jadi aku pun pulang dengan kereta pagi..
senin sore sampai jakarta, jam 16.30 nyampe kantor, tinggal nungu absen pulang...
hmm...aku tahu seharusnya aku lebih sering pulang ke rumah, tapi...keadaan dan hal hal lain menyebabkan aku tak mampu untuk itu, maafkan aku duhai keluargaku...

Kamis, 15 Mei 2008

aku ingin menjadi pohon

kenapa sebatang pohon?
sebatang pohon...
memiliki akan yang menghunjam dalam ke tanah, kokoh menopangnya hingga pohon itu tetap mampu tegak berdiri. akar ini memiliki bulu bulu akar yang akan menyerap nutrisi yang diperlukan untuk kehidupannya. hidup atas kemampuannya sendiri.
ia memiliki dahan dan ranting, yang selalu tumbuh memanjang ke segala arah. jika satu ranting di potong, akan tumbuh ranting yang lain. jika batangnya pun di potong, ia masih mampu menumbuhkan tunas tunas kecil selama akarnya masih hidup.
ia memiliki daun yang muncul di sepanjang dahan dan rantingnya. daun yang jika masih hijau akan membantu mengambil oksigen dari udara dan cahaya matahari untuk membuat nutrisi yang dibutuhkan oleh raganya.
sebatang pohon........
ketika terik panas memanggang setiap kepala, berada dibawahnya akan menggantikan terik dengan kesejukan
ketika rintik dan rinai mulai mengguyur, rerimbunannya akan memberikan tempat bagi yang ingin berlindung di bawahnya
sebatang pohon pula yang menyediakan oksigen bagi para makhluk lain...
selain itu
sebatang pohon akan tetap kukuh meski batang batangnya di tebas, asalkan ia masih memiliki akar, maka tunas tunas baru akan tumbuh...

Selasa, 13 Mei 2008

Melati vs Teratai











……..
Ketika membicarakan tentang makna pernikahan, jodoh dan kapan menikah, seorang teman berkata seperti ini kepadaku

ns : “ aku yakin kamu akan lebih dulu. Kamu kan tinggal meng-iyakan mana yang kamu pilih diantara sekian yang datang kepadamu… Melati takkan mampu menahan wanginya nduk..”

me :”tapi , sayangnya aku bukanlah kuntum melati yang membagi harum dan elok dengan putihnya. Aku ini hanyalah sebentuk teratai putih yang tumbuh dalam kubangannya “

ns : “ tapi teratai justru mampu bertahan di lingkungan yang kejam, serta mampu memberikan citraan yang lebih “

me :“ ah, tahukah kau seperti apa tempat hidup teratai putih kini? Ada kubangan lumpur yang mengelilingi keberadaannya, yang setiap saat memercik dan meninggalkan noktah noktah hitam lumpur pada putihnya. Ia tidak seperti melati yang terlindungi putihnya.dan mungkin noktah yang tertinggal itu tiada bisa dihapuskan “

ns : “ nduk..lumpur itu hanyalah setitik ujian di satu keping waktu hidupnya. Batang rongga udara akan menopang hidupnya, bukan hanya sekedar bunga “

me :”tapi bagaimana bila batang itu selemah krisan? Bagaimana jika kerontang tiba tiba mengeringkan telaga tempat ia menjalani kehidupan dan hanya meninggalkan lumpur pekat yang akan melingkupinya, atau bahkan ketika air bah menerjang kepada batang yang menyokongnya, apakah batang itu masih mampu menopang?apakah teratai masih mampu mempertahankan putihnya?”

ns : “ kamu tahu, proses perjuangan hidup itu jauh lebih berarti..akhir yang lebih baik dan lebih berarti…kadang 2 pilihan itu tidak datang sekaligus. Alangkah bahagianya jika mendapatkan akhir yang baik. tak ada yang salah jika kamu memilih teratai dibanding melati, karena justru aku lebih terkesan akan keteguhan teratai "


Lama aku merenungkan antara melati dan teratai putih...
dan ternyata aku justru semakin ingin seperti teratai putih yang meski mungkin noda menciprat dalam tubuh dan meninggalkan noktah, dia tetap mampu hidup dengan tegar disana. meski ujian demi ujian menerpa rongga batang penopangnya, dia tetap berusaha kukuh berdiri di tempatnya. indah dengan keteguhannya cantik dengan putihnya, meski tak pernah seharum melati..

Minggu, 04 Mei 2008

catatan harian seorang istri

ketika iseng memendam diri di Gramedia PIM sehabis kondangan di Ciledug, Kamis kemarin, tak sengaja aku menemukan sebuah buku di antara deretan panjang buku psikologi.
ini adalah buku karya Asma Nadia, seorang penulis anggota Forum Lingkar Pena (FLP) yang sudah malang melintang di dunia kepenulisan. Banyak karya karya ringan tapi penuh pesan yang disajikannya dalam novel novel Islaminya.
Dan buku Catatan Harian Seorang Istri ini lebih kepada kumpulan kisah kisah perempuan dan istri istri yang begitu tabah dan sabar menghadapi cobaan kehidupan, pun ketika suami yang merupakan tambatan hati dan hidupnya ternyata berpaling kepada gadis lain. dan betapa tegar dan besarnya jiwa seorang istri untuk menerima dan memaafkan suaminya.

ada sebuah kisah menarik yang berbekas dalam benakku yaitu ketika seorang pria yang memiliki keluarga harmonis ditanya tentang poligami. demikian kurang lebih ( versi menurut yang aku ingat, aku tuliskan kembali dengan bahasaku sendiri, CMIIW)

A : "apa yang mendasari niat seseorang untuk berpoligami menurut Bapak sebagai seorang lelaki?"

Si Pria : " Ketika saya ingin menikah dengan gadis lain dengan niat berpoligami, maka alasan saya hanya 1, karena saya mencintai gadis tersebut, ga ada alasan lain. alasan alasan yang mungkin di buat kemudian untuk membenarkan tindakan saya mungkin adalah, karena tidak ada kecocokan dengan istri tapi enggan bercerai demi anak anak. atau bahkan mungkin demi alasan untuk menolong, demi menjaga diri. ah, semua itu hanya alasan manipulatif. alasan sebenarnya ya hanya itu, karena saya mencintai gadis tersebut dan ingin menikah dengannya."

A : "dan pernahkah Bapak merasakan hal seperti itu, mencintai gadis selain istri dan ingin menikahinya?"

Si Pria : " Munafik kalau saya bilang tidak."

A : " dan apakah akhirnya Bapak berpoligami?"

Si Pria : " tidak, saya tidak meneruskan niat saya untuk menikahi gadis tersebut atau berselingkuh"

A : " apa alasan yang mendasari keputusan yang Bapak ambil?"

Si Pria : " ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, saya belum tentu lebih bahagia dengan menikahi gadis tersebut dan menjalani poligami. atau bahkan mungkin nanti saya menemukan gadis lain dan mencintainya, lalu apa saya akan menikahinya lagi. mengharapkan kebahagiaan dengan gadis yang saya cintai tersebut, yang belum tentu akan saya dapatkan,padahal sekarang saya cukup bahagia. kedua, istri saya yang pasti sangat terluka, juga anak anak saya. lalu bagaimana mungkin saya masih bisa berpikir akan mengorbankan kebahagian yang saya miliki sekarang, melukai hati istri dan anak anak saya demi sebuah Kebahagiaan yang belum Pasti lebih besar daripada sekarang, atau bahkan tidak ada sama sekali? Saya pun mengurungkan niat. lebih bersyukur atas karunia Allah atas keluarga yang saya miliki, cinta istri dan anak anak saya, dan merasa cukup dengan itu semua. Jika manusia tak pernah merasa cukup, maka poligami pun tak akan membawa kebahagiaan lebih untuknya. Kehendak hati jangan terlalu diturutkan, karena ada nafsu yang tercampur di dalamnya "


------

Orang kedua yang diwawancarai adalah seorang lelaki yang melaksanakan poligami dan memiliki 2 orang istri

A : " Apakah Bapak bahagia dengan poligami yang Bapak jalani?"
Si Pria : " saya tak bisa bilang bahwa saya lebih bahagia dengan poligami ini"
A : " Bisa Bapak jelaskan kenapa Bapak merasa seperti itu?"
Si Pria : " Dengan istri pertama saya memiliki 2 orang anak yang mampu menceriakan hidup saya, dan istri saya ini adalah istri yang cukup baik dan mampu menempatkan diri sebagai seorang istri. Tapi dengan istri kedua saya, wanita yang pada awalnya membuat saya setengah mati mencitainya hingga menikahinya tanpa memperdulikan perasaan istri dan anak2 saya, saya tidak dikaruniai seorang anakpun dan saya tidak merasakan pengabdian seperti dari istri pertama saya."

A : " jadi apakah Bapak menyesal?"
Si Pria : " Andaikan waktu bisa kembali dan penyesalan itu bisa mengubah keadaan. Oh, tidak, saya telah memilih jalan ini, maka sayapun harus rela menanggung apapun akibat dari jalan yang saya pilih. Keinginan saya adalah agar saya mampu menebus kesalahan saya kepada Istri pertama dan anak anak saya. menyembuhkan luka di hati mereka, meski saya tahu, adda luka yang mungkin tak akan bisa disembuhkan. Tapi, saya hendaknya bersyukur, bahwa istri pertama saya masih setia terhadap pengabdiannya, memaafkan dan mau menerima saya dan istri baru saya."

-----------

Jadi Bagaimana kah seseorang hendaknya memandang sebuah poligami???
Konsep Poligami dalam Islam menurut pandanganku adalah konsep Monogami, kurang lebih disebutkan bahwa untuk berpoligami, seorang pria harus memiliki kemampuan untuk adil. tapi adakah di dunia ini manusia yang benar benar adil?
Dan Rasulullah sendiri pun sebenarnya penganut monogami, ketika Khadijah masih menjadi istrinya, tak seorang gadispun mampu masuk ke dalam hatinya atau menjadi istri keduanya. Rasulullah menjadikan Khadijah satu satunya istri hingga maut menjemput sang istri.
CMIIW (Correct Me If I Wrong)

Sungguh Kebenaran itu datangnya dari Allah, kesalahan dan kekeliruan datang dari diri saya pribadi, sebagai makhluk yang Dhoif.. maaf jika ada yang salah, harap dikoreksi.

Jumat, 02 Mei 2008

untuk sahabat milis emailku

Assalamualaikum Wrwb
temen temenku yang ada di milis email ngapaker
Dhias, `mierz, arsantaca, martinez, alief, pingme, nHupH, ramones, jingle, ndez, dll
sodara sodaraku seiman
betapa aku sangat menyayangi kalian duhai sodaraku
aku merasa sangat beruntung dan berterima kasih kepadaNya yang berkenan mempertemukan kita dalam kasih persahabatan
terima kasih karena kalian telah ikut serta mewarnai hidupku
terima kasih karena kalian hadir mengisi setiap relung sepiku
terima kasih karena kalian telah menghadirkan tawa geli dan senyum dalam batinku
terima kasih karena kalian telah mencantumkan namaku dalam daftar email kalian
terima kasih atas ingatan kalian atas hadirku
terima kasih atas semua pengalamanatas semua pembelajaran yg kuperoleh dari kalian
atas semuanya
terima kasih
meski persahabatan ini terpisahkan jarak
aku berdoa semoga kita senantiasa ada dalam lungkupan kasihNya,
dan persahabatan yang terjalin dengan cara sederhana namun tak lazim ini tetap adanya, berkembang dalam curahan senyum dan kasih
terima kasih duhai sahabatku
Semoga rahmatNya senantiasa menyertai langkah kita.
amiin
Wassalamu alaikum wrwb