Kamis, 28 Agustus 2008

MAAF

maaf
seringkali hatiku tak seputih tulang
seringkali hatiku keras membatu
seringkali hatiku sakit melara
seringkali hatiku hitam bernoktah

maaf
seringkali tuturku setajam belati
seringkali bibirku mencibir tajam
seringkali kataku melukai dalam
seringkali ungkapku meneriak terang
seringkali ucapku berisi cela

maaf
seringkali ulahku membuat malu
seringkali tingkahku lupa etika
seringkali buatku menyakitkan rasa
maaf
ternyata aku hanya manusia biasa
makhluk yang dhoif
berlumur dosa berlumpur nista
maaf
semoga cahaya suci Ramadhan
membawa maaf di hatimu
untukku ...
dan seuntai senyum ikhlasmu
padaku ...
Marhaban Ya Ramadhan
Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Minggu, 24 Agustus 2008

Jika itu yg kau mau..

Aku sudah mendengar reaksimu kawan. Dan aku mengerti bahwa kau tak ingin aku ada, bahkan sekedar bayanganku saja..

dan, yah..aq akan pergi menjauh agar kaupun tak kan melihat tulisanku. Aku akan berhenti menulis di sana, aku akan mencoba menghilang pergi..

aku mengerti bahwa kaupun 'malas', aku sangat mengerti.

bukan, ini bukan pikiran sempitku, ini perasaan seorang manusia biasa yg ternyata msh punya indera lengkap untuk menangkap sebuah gelagat!

terima kasih untuk 8 bulan mengenalmu, meski aku blum tau seperti apa nyatanya kamu, tapi banyak hal yg kuperoleh dan kupelajari darimu. Banyak hal yg membuka mata hatiku karenamu. Hanya Allah yg akan membalas kebaikanmu..
Smoga Dia senantiasa melimpahimu dgn rahmad.
Smoga kau memperoleh cita dan cinta..

apa yg ada di hati ini, akan ada di sini...

Jumat, 22 Agustus 2008

Marahkah kau?

Aq mulai yakin bahwa dirimu marah terhadapku. Atau bahkan benci.
Yah, q ga bisa berbuat apa, ga da pula yg bisa diulang atau diperbaiki.
Q hanya bisa minta maaf kepadamu, sungguh bukan maxudku membuatmu terluka untuk kesekian kalinya. Tak ada kehendakqu untuk mengabaikan uluran tanganmu. Maaf ...
Aq pun tak bisa memintamu untuk sekedar berteman denganku. Iya bukan? Bahkan kamu pun mulai bersikap menganggapku ada menjadi tiada...

Jumat, 15 Agustus 2008

kumohon jaga hati ini

Ya Tuhanku, kau menganugerahkan aku sepotong daging merah di dalam sini.. hidup ia dengan berbagai rasa, tercampur ribuan warna, juga noda...Noda bertitik titik, yang membekas meninggalkan noktah noktah hitam di inci lembarannya.. bahkan ada yang menghitam di sana.


Ya Tuhanku, kau menganugerahi sepotong hati itu untuk mengecap cinta kepada yang bukan muhrimku.. tapi, Tuhan...aku ternyata belumlah bijaksana untuk menggunakan cinta itu . . . masih banyak kesalahan yang kuramukan dalam kemurniannya


Maka Tuhanku, sebelum kebijakan menghampiriku, aku ingin mengunci rapat setiap pintu dan jendelanya, hingga tiada yang akan memasukinya, sejak kini... aku ingin melakukannya Ya Tuhan..


Ya Tuhanku, bantulah aku untuk menjaga hatiku, bantu aku untuk menundukkan kembali pandanganku, bantu aku untuk tetap berada di garis batasmu, bantu aku kembali seperti gadis lugu yang dulu pernah hidup di raga ini...


Ya Tuhanku, ijinkan aku memohon kepadaMu... kuletakkan hati ini di hadapanMu beserta kuncinya, dan kumohon jangan ijinkan siapapun membuka kuncinya selain atas namaMu, selain dengan sebait kalimatMu, selain dengan seberkas janji untukMu, selain dalam sebuah pernikahan karenaMu.


Ya Allah, aku pernah salah menafsirkan cinta, pernah tak bijak mencinta yang bukan halal bagiku, dan kini inginku kembali pada jalanMu, maka jagalah hatiku hingga aku menyerahkannya kepada yang Kau takdirkan untukku...


Ya Tuhanku, tetapkanlah jiwaku, kuatkan imanku, teguhkan pendirianku, kukuhkan tekadku, bahwa tiada istilah lain untuk yang bukan halal bagiku selain TEMAN atau SUAMI...


Duhai Engkau Yang Maha Membolak Balikkan Hati, lindungi aku agar selalu berada di jalanMu, kembali merintis imanku, menjaga hati dan jiwaku... kumohon ... ampuni aku yang telah salah mengisi hati ini, ampuni aku yang telah tak bijak memaknai pemberianmu ini, ampuni aku atas semua dosaku Ya Rabbi ....


Ajarkanlah sabar dan syukur sebagai penolongku Ya Allah...


Fa bi ayyi aalaaa irabbikuma tukadzdzibaan ....

kholaqol insana min shalshalin kal fakhkhor....

Kamis, 14 Agustus 2008

antara rasa, logika dan fakta

Tuhanku, kau bekali aku dengan rasa dan logika untuk menapaki setiap jejak langkahku di pijakan bumi ini. tapi aku belum mengerti, mana yang harus aku beratkan titiknya. rasakah atau logikakah? atau seharusnya keduanya dalam takaran yang sama?


Ya Rahman, mohonku, berilah aku jawaban atas pertanyaan sederhana itu lewat kasih sayangMu..

pernah ku beratkan rasa, namun aku terperosok jatuh dalam kedalamannya, lemah aku karenanya. lebam tubuhku oleh gemuruhnya

sekali waktu aku bersikukuh dengan gumpalan logika, namun hatiku mengeras dan membatu karenanya. ada kehampaan yang menyisakan rongga lebar dalam jiwaku.


Ya Rahim, kali ini rasa dan logika bergumul bersirobok dengan fakta yang tak mungkin dipungkiri keberadaannya

ketika rasa kuhadapkan, aku hanya mendapatkan kebisuan

dan ketika logika kukedepankan, aku mendapati kekosongan


Ya Rabbi, berikanlah jawabmu untukku... atau setidaknya bantulah aku menguatkan imanku yang masih setipis selaput ari.. agar aku tetap kokoh di hadapan dunia


Ya Allah, aku hanyalah sebutir debu yang mencoba terbang ke hadapanmu. aku hanya serupa buih ombak di tengah hempasan arus laut yang membiru...

Ya Rabbi, hanya kepadaMu aku meminta

Hanya Kamu lah yang paling mengerti setiap inci diri ini

yesterday

kita tidak hidup untuk kemarin
ada banyak hal di hadapan kita
ada banyak hal yang menanti di depan
biarkan kemarin menjadi sejarah
hanya sekedar sejarah
karena jika lebih dari itu
akan sangat menyakitkan
tak perlu lah sesal itu ada di antara hati kita

tentang aku
biarkan semua tersimpan rapi di kotak masa lalu itu
tak perlu diungkit dan diusik kembali
biarkan demikian adanya

Selasa, 12 Agustus 2008

ibu..........

ibu ...

sungguh aku merinduimu

inginku melihat sinar di wajahmu

merengkuh senyummu

memeluk harum tubuhmu



ibu...

aku mencintaimu, sungguh

inginku merebah di pangkuanmu

inginku menangis di bahumu



tapi tidak...

aku tak akan menangis di hadapanmu

bebanmu cukup berat tanpa tangisku

aku tak akan membebankan luka

juga kesalahan ini

ini hanya untukku ibu



maaf ibu

aku tak akan membaginya bersamamu

aku tak ingin melukaimu



ibu ...

aku hanya ingin datang kepadamu

memelukmu erat ...

menikmati senyummu...

sekedar mendengar sapaan lembutmu...

dan aku akan merasa cukup



ibu ...

aku tahu, kau pasti akan maafkanku

kau akan mengerti kan bu?

kau hanya akan bilang

"tak apa, semua akan baik saja"



ibu ...

aku akan menggantinya

demi dirimu

aku akan memperbaikinya



maafkan aku ibu ...

aku mencintaimu ibu . . .
kala rintik hujan menjauh
kelabu awan hilang berganti
awan bergulung putih
pelangi tersenyum di sisi langit



kala bunga bermekaran
ronanya mewarnai hijau dedaunan
berseri menyambut pagi
semerbak dalam arom wangi



kala surya beranjak dari lelap
mengusir dingin kelam malam
hangat menyebar sepanjang selasar
membangkitkan semangat baru



namun kala tirai tersibak
membuka kedok sang penyair
masihkah seindah pelangi
masihkah seharum bunga peony
masihkah sehangat mentari



aku tlah jauh terperosok
jauh dalam lubang gelap
tanpa cahaya
terbiasalah aku akan gelap



hingga setitik cahaya itu muncul
kecil namun jelas terbaca
akankah ia berkenan mendekat
menarikku dari kelam
ataukah justru menjauh
mengacuhkan dan meninggalkanku

Sabtu, 09 Agustus 2008

Ini pilihanmu

Untukmu aq berikan 2 pilihan ;suami ato teman.
Hanya itu, q dah males lg pacaran2 g jelas kek gni. Cuma bikin dosa. Maka,pilihlah. Berfikirlah dg kerelaanmu...
Hanya ada 2 pilihan itu untukmu..

Jumat, 01 Agustus 2008

Hanya maafkan aq

Maaf telah membuat luka itu untukmu.
Maaf telah membuatmu kini membenciku.
Aq tau dan mengerti jika kau kecewa,marah atau bahkan benci terhadapku..
Maafkan aq...