Senin, 04 Februari 2008

Taj Mahal the story

Judul : Taj Mahal
Pengarang : John Shors
Penerbit : Mizan
Tebal : 457 halaman
Harga : Rp.49.000 - ->34.300 (30%)

-------
Aku menarik diri dan memberikan kesempatan kepada ayah untuk berbicara kepda ibu. Ia menciumnya lebih lembut daripada ciumanku, dan ketika ayah mengangkat wajahnya, ibu tersenyum “Kekasihku?”
“Ya?”
Maukah kau…”Wajah ibu memucat dan semakin lemah. “maukah kau mengabulkan permintaanku?”Ayah hanya bias mengangguk. Daya untuk bicara sepertinya telah musnah. “Pertama, jagalah selalu anak-anak kita. Dan kedua jatuh cintalah lagi “
“Tidak, cintaku akan mengiringimu “
Jika demikian bangunlah sesuatu untukku…sesuatu yang indah. Dan kunjungilah pusaraku…pada setiap peringatan kematianku.”
“pasti sayangku…”
“Biarkan aku pergi dengan meraskanmu, menyentuhmu”
Ayahpun memeluknya dan berbisik “Aku akan selalu bersamamu, oh kekasih dari segenap cintaku”..
Tak lama kemudian tubuh ibu tak bergerak dalam dekapan ayah.
Kami menangis bersama.
Dan langitpun menangis turut menangis…
------

Buku yang mengambil latar Agra di abad 17 ini berusaha memaparkan cerita di balik pembangunan Taj Mahal yaqng menjadi lambang cinta abadi Syah Jahan kepada istrinya, Mumtaz Mahal.
Cerita bermula ketika Jaharana, putri Syah Jahan yang bersembunyi dari Aurangzeb saudaranya dan merahasiakan adentitasnya, mengajak kedua cucunya, Rurayya dan Gulbadan ke sungai Yamuna untuk mengungkapkan jati dirinya.
Syah Jahan yang kala itu berduka atas kematian istrinya saat melahirkan bayi sungsang di kala perang, segera memerintahkan seorang arsitek, Ustad Isa untuk membangun sebuah istana pualam sebagai makam dibantu oleh puterinya sendiri, Jaharana. Dengan sekitar 20 ribu pekerja dan dalam waktu 22 tahun akhirnya bangunan yang kemudian diberi nama Taj Mahal pun tercipta.

Diwarnai intrik percintaan, perselingkuhan dan penghianatan, Jaharana yang berusaha melarikan diri dari suami politiknya dan mengejar cintanya kepada sang kekasih yang berada di balik Taj Mahal, terjebak dalam pertikaian antara dua saudara kandungnya, Pangeran Dara Shikuh kakaknya yang dicintainya, yang lebih mencintai sastra dibanding ilmu perang dan yang berkeinginan kuat mempersatukan antara muslim dan hindu, dengan adiknya Aurangzeb yang ambisius, haus tahta dan selalu menggunakan agama untuk dalil pembenaran terhadap semua tindakannya, hingga akhirnya leher Dara lah yang terlepas dari kepala. Jaharana pun harus melalui pelarian panjang demi melindungi nyawanya juga kekasih dan anaknya, Arjumand dari Aurangzeb.
Dengan piawai John Shors berhasil membawa pembacanya dari dari abad 21 ke kemewahan istana dengan haremnya di abad 17.
Diceritakan, demi baktinya kepada sang ayah, Jaharana rela kembali lagi menjadi tawanan Aurangzeb setelah ia berhasil lolos karena saat itu ayahnya sedang sakit.

ada beberapa penyimpangan nilai - nilai moral yang dipaparkan dalam novel ini antara lain :
  • Syah Jahan dan keluarga istana adalah muslim, tapi gemar sekali meminum arak yang jelas - jelas diharamkan
  • Syah Jahan yang mengetahui kisah cinta antara Jaharana dan Isa, tapi justru ia mendukung terjadinya perselingkuhan mereka bahkan hingga melahirkan seorang putri bernama Arjumand karena ia merasa bersalah atas ketidakbahagiaan jaharana dengan hidupnya bersama Khondamir, suaminya.
  • Aurangzeb seringkali menyitir ayat ayat suci demi pembenaran terhadap semua tindakannya dan menjalin hubungan dengan gadis hindu, agama yang selalu dicelanya.

Bagaimanapun ini novel yang menarik untuk dibaca, novel yang mampu membawa kita untuk melayang menikmati kehidupan di abad 17 dengan kemewahan haremnya layaknya cerita dalam kisah seribu satu malam...

Tidak ada komentar: