sedari semalam ku ingin diam ku menyeru memanggil suara,
agar ada selintas nada yang teraba lewat celah celah bibirku
inginku agar bungkamku membekap sunyiku,
mengisi kegaduhan dalam rongga hatiku
menghadirkan riuh yang bergemuruh merdu
inginku agar beku hatiku mendesak hangat
mengisikannya dalam lorong lorong dingin
yang menghampar sepanjang selasar jiwa
inginku rengutku menarik senyum
yang menyungging lembut pada kedua ujung bibirku
inginku derai tangisku surut
mengering dalam usapan lembut sayap bidadari
tapi bahkan hingga hari ini berlalu
aku tak mampu menemukan
rangkaian kata yang bisa aku nyanyikan
pun sekedar aku lafazkan
aku tak mampu mengurai kebekuan
yang menjadi bunga es
yang menutupi jalan ke arah cahaya mentari
aku tak mampu membendung aliran air
yang menitik menetes dalam isak
berderai dalam tangisku
nyatanya hingga kini aku masih ingin terdiam
memutuskan alur jaringan penghubungku
kepada dunia yang sering aku nikmati
sepertinya
aku masih ingin bungkam untuk sementara
menikmati sendiriku yang terlamur sunyi
hingga waktu mengeringkan laraku...
Kamis, 26 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar