penatku menggelayuti sendi, nyaris rontok kupikir. seperti pesakitan kolera aku dituding sedemikian rupa dengan teramat manis.
dan kini 2 lembar sabda pandita ratu berada di tanganku. setidaknya menjadikan sedikit berubah terhadap polaku.
dan kepalaku....ah, kepalaku serasa berat, ingin rasanya sejenak kucopot dari batang leher, dan kutinggalkan di laci meja kerjaku..
lelah ... ingin aku mengeluhkan bahwa aku terlampau lelah, ingin kuteriakkan gema ragaku sedemikian lantang, berharap penat sedikit berkurang beban... tapi toh, apa itu berguna?
mo menangis? meratap? atau meraung? ah, sudah selesai lah semua itu. tak guna pula di ratapi.
aku hanya merasa teramat penat kini. seharian aku berputar, berteriak kepada dunia, tapi tiada guna pula...
sungguh, rasanya aku ingin saja berhenti di titik ini. dan memang sebenarnya niatku untuk menerima. tapi ternyata, satu dan lain hal di sekitarku, memaksaku kembali berjalan, melawan arus putaran badai yang menghadang hadap.
ah, ijinkanlah aku beristirahat sejenak sebelum kembali aku bertaruh otak ... hanya sejenak, mengumpulkan sisa tenaga jiwa yang mungkin masih ada....
Selasa, 07 Oktober 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar