Judul : Rahasia Meede
Pengarang : E.S. ITO
Penerbit : Hikmah (PT. Mizan Publika) , 2007
Ukuran : 20x13x2,2 cm; 675 halaman
Jenis : fiksi - thriller
Harga : Rp. 69.000
Serangkaian pembunuhan terhadap orang - orang penting terjadi, mulai dari politisi, bisnisman, hingga ilmuwan dan ulama. dilakukan dengan sangat rapi, hingga bahkan tak nampak seperti pembunuhan. Namun ada 1 wartawan dari Indonesiaraya yang mencoba menggabungkan setiap peristiwa demi peristiwa, Batu Noah Gultom. dan rangkaian pembunuhan tersebut terjalin membentuk satu kesatuan, dimana lokasi pembunuhan adalah kota berawalan B yang merupakan napak tilas dari jejak Mohammad Hatta. dan setiap pembunuhan terkait dengan rangkaian pesan yang merupakan 'tujuh dosa sosial' menurut Mahatma Gandhi : Peribadatan tanpa pengorbanan, politik tanpa etika, kekayaan tanpa kerja keras, pengetahuan tanpa karakter, sains tanpa humanitas, dan kesenangan tanpa nurani.
Sementara di Jakarta, 3 peneliti dari Oud Batavie berusaha menguak rahasia sejarah yang tersimpan di perut bumi kota Batavia (Jakarta).
juga seorang mahasiswi Leiden, Cathleen Zwinckel, yang mengadakan tesis tentang VOC di bawah bimbingan Professor Huygens. menikmati lembar demi lembar catatan sejarah yang tersimpan rapi di ANRI, mencari 7 lembar dokumen pengiriman barang.
Nama Anarki Nusantara dan Attar Malaka yang telah dikabarkan mati pun kembali disebut. Gerakan ini kembali hidup dan diselidiki sebagai dalang utama dari rangkaian pembunuhan dan kerusuhan.
Apa sebenarnya motif dari seluruh Pembunuhan Gandhi tersebut? Apakah ada hubungannya dengan Anarki Nusantara ? Dan apa yang dicari Cathleen Zwinkell dalam dokumen yang hilang tersebut? Apa yang menyeret seorang intelijen muda sehingga terpaksa berhadapan dengan seorang anarkis, karibnya semasa SMA?
Apa yang coba di cari oleh 3 orang peneliti itu hingga mereka menggali dan menyusuri terowongan bawah tanah yang membelah Jakarta dari Dasaad Musin Building, Museum Fatahillah ke utara hingga Pelabuhan Sunda kelapa, dan ke arah sebaliknya melewati Harmoni, Monas, Lapangan Banteng dan Istana merdeka. Mencoba menguak rahasia sejarah De Ondergrondse Stad.
Dan apakah harta karun emas VOC itu benar benar ada dan tersembunyi di perut bumi Jakarta, hingga delegasi Indonesia yang dikabarkan mendapatkan peta lokasi harta karun dengan serta merta menyetujui penyerahan kedaulatan dalam KMB dengan menanggung hutang Hindia Belanda sebesar 4,3 miliar gulden.
Piawai dan penuh misteri. lihai dalam penuturan. E. S. Ito lewat bukunya mencoba menggabungkan fakta fakta sejarah dan fiksi dalam memori bayangannya. Begitu detail sejarah yang terangkum, lengkap dengan nama tokoh, lokasi dan waktu. Sejarah Indonesia yang bahkan mungkin aku sendiri tak mengerti sejauh itu. Pengetahuan sejarah yang demikian dalam, hingga aku sendiri sulit membedakan antara fakta sejarah dengan fiksi rekaan. Menyelipkan budaya asli pedalaman suku Mentawai yang terlupakan. Mengingatkan kembali tentang Nasionalisme dan perjalanan menuju kemerdekaan. Juga beberapa nilai yang disampaikan lewat guru sejarah, Guru Uban, tentang pentingnya sejarah, tentang kemerdekaan. Lengkap dengan istilah - istilah Belanda dan nama gedung di kota tua batavia. Monsterverbond, Lindeteves, Groote Huis, Koningsplein, Waterlooplein. dan kunci terpenting adalah Sabda Revolusi. Terkubur jauh di perut bumi, tetapi bisa dilihat setiap hari. Tersembunyi tetapi diketahui semua anak bangsa. Terbenam tetapi sebenarnya mencumbu awan. Penuh rahasia tetapi menjadi keseharian manusia Indonesia.
Lewat novel inipun kembali E.S. Ito mengingatkan kepada pembaca agar lebih memperhatikan peninggalan sejarah yang kini bahkan terbengkalai. Lihat saja Jakarta masa sekarang, bangunan bangunan bersejarah telah dirobah sedemikian rupa, atau bahkan rusak karena tiada lagi pemeliharaan.
Alur awal yang melompat lompat di awal cerita mungkin sedikit membingungkan dan membosankan. Juga kemunculan tokoh Guru Uban yang sepertinya tiada andil dalam cerita, namun tokoh ini ternyata mengambil sebuah peran penting.
Novel yang layak untuk di baca menurutku, banyak cerita sejarah yang akan menyegarkan ingatan kita. Menggelitik, mendorong untuk semakin mengenal lika liku kota tua Jakarta.
NB : Maaf klo terlalu panjang :)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar