Senin, 14 Juli 2008

terserah

aku melangkah pulang hari itu. bertemulah aku dengannya sebelum aku mencapai kediaman orang tuaku.
aku masih berharap semua bisa diperbaiki, meski sedikit harapan itu tersisa.
aku masih berharap semua ini patut untuk dinanti, diperjuangkan dengan sepenuh hati.
aku masih berharap percaya itu menyapa lagi dalam titik relung hati
tapi..
yang kujumpai tiada sesuai dengan rasa yang diingini
tidak, bukan begitu..
awalnya memang terjadi seperti harapan, semua bisa dimaafkan dan terlupakan, bersama kembali melangkah
tapi, tiba tiba tanpa diduga aku menemukan fakta lain di balik semua nya
beberapa fakta dan perlakuan yang disembunyikan dariku
beberapa bukti yang dihapuskan dari daftarnya
dan runtuh kembali semuanya
menyerpih menjadi abu
aku rasanya tak mampu lagi untuk mempertahankan ini
aku tiada peduli lagi akan resiko jangka panjangnya
aku rasanya tiada ingin memperjuangkannya lagi
karena setiap kali luka itu kembali menyayat dan begitu seterusnya
aku berserah saja kepadaNya
berserah....

Tidak ada komentar: