Tuhanku,
di salah satu detikmu aku mengenalnya lewat jalan yang Kau pilihkan untukku
aneh memang, tapi inilah aku. disinilah aku menemukannya mampu membawa kembali senyumku yang sudah lama aku singkirkan di sudut gelap relungku.
aku tak mengerti apa apa tentang dia. tak ada yang ku tahu tentang kisahnya. pun namanya aku tak tahu
tapi entah dengan alasan apa aku mampu berkata padaMu bahwa aku merasa nyaman mengetahui bahwa aku mampu menemukannya di dunia ini. aku merasa senang ketika dia menyapaku dan membuatku tertawa dengan kekonyolannya.
aku mulai membuka diri terhadapnya. aku senang ketika dia mendengarkan cerita dan keluh kesahku. dia begitu setia mendengarku. bahkan tak merasa lelah ketika aku tak juga berhenti berceloteh.
dan ketika aku mulai Kau ijinkan mendengar suaranya, aku merasa damai dengan nada itu. renyah dan riang yang selalu diperdengarkannya membuat siapapun tak punya alasan untuk tak ikut merasakan keriangannya. dia sungguh bagai terang bintang yang mengerling kepada rembulan di kelamnya malam. menggodaku dengan keriangannya di saat aku merasa sepi mendera setiap inci nadiku
Tuhanku
tanpa kusadari dia menyusup perlahan dalam jiwaku
dan aku seharusnya tak melakukannya. aku tak mampu menerima bahwa dia telah tinggal disana. tapi semakin dalam kuingkari semakin dalam lukaku.
harus ku akui sebenarnya bahwa dia adalah gemintang ku
ingin rasanya aku meraih tangan yang terulur dari hatinya, tapi apa dayaku Tuhan?
aku tak pernah merasa pantas dan aku tak sanggup untuk mengarah kepadaNya
tangan dan kakiku terikat disini Tuhan, aku sungguh tak bisa meski inginku menyesakkan paru
Tuhan
awalnya aku merasa cukup jika dia masih ada di dekatku
aku merasa cukup bahwa dia masih ada di duniaku
aku merasa senang bahwa aku masih mampu mendengar suaranya dan berbagi tawa dengannya
aku sungguh merasa cukup seandainya aku tak mampu meraihnya dan hanya berteman dengannya
tapi Tuhanku
aku merasa sedih kini
ketika dia mulai tak menghirauku
ketika dia mulai mengacuhkanku dan seolah menghindariku
aku merasa dia banyak berubah Tuhan
aku tahu, harusnya aku mengerti perasaannya
harusnya aku mampu menerima perubahan sikapnya terhadapku
tapi aku tetap merasa sedih dan aku merasa bahwa sebagian dari tawaku hilang mengikutinya
Tuhanku
tolong beritahu aku
jalan mana yang seharusnya aku lalui
Selasa, 18 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar