desir sayup suaramu melantun merdu
mengantarkan bait bait suci di hamparanku
syahdu di setiap nafas maknanya
melagu tergugu aku di akhirnya
"Maka Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan"
berulang dalam syairmu
bersama malam yang melarut
menanti fajar menyingsing pagi
ah kala itu ...
aku kini sedang mengenangnya
dan aku merindu
nyanyian bait baitmu
hanya dalam mimpi semuku saja
bolehkah?
Jumat, 05 September 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar