berhenti sejenak dari rutinitas ku di depan alat elektronic ciptaan manusia di saat jarum jam mengarah pada angka sembilan. kutinggalkan sejenak tumpukan kertas mati yang menjadi temanku setiap harinya. beranjak ku tinggalkan duniaku, kubasahi diri dengan sesejuk aliran air wudhu, berharap mampu menyegarkan kerontang hati. maka kuhadapkan wajah, kutundukkan badan mengharap sapaanNya menyentuhku..rindu aku bercengkrama bersamaNya... ah, nyaman terasa, jauh lebih nyaman dibanding rengkuhan tangan siapapun...
Ia lah Tuhanku, kekasih sejati yang tiada pernah tinggalkanku sendiri. Yang rengkuhanNya lebih menghangatkan dari mesin penghangat manapun, bahkan hingga menyusup resap dalam sanubariku.
Ya, Ia lah kekasih sejati, yang ketika denganNya tiada lagi kekuranganku akan cinta. yang ketika bercengkrama denganNya tiada lagi arti duniaku. tiada lagi arti keangkuhanku di hadapanNya.. Kekasih yang mana aku harus tertunduk patuh senantiasa.
Ia lah kekasih sejati yang demikian luas ampunan, yang senantiasa menyediakan maaf untukku yang fana. yang senantiasa mengembangkan tanganNya ketika aku datang menghampiri.
Ia lah kekasih sejati yang tiada akan pernah mati, bahkan ketika para pemujaNya mati sekalipun.
dan inginku menjadi bagian dari orang - orang yang dicintaiNya... meski mungkin aku hanya mampu menjadi bagian terkecil di sampingNya ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar