Rabu, 24 September 2008

tanahku belumlah subur

perumpamaan ilmu itu ibarat hujan, yang merintik menitik kepada tanah yang menjadi tujuannya


yup, itu perumpamaan ilmu/pengetahuan bagiku, apapun bentuk spesialisasinya. dan manusia, sebagai penerima ilmu, termasuk di dalamnya ilmu Ketuhanan di mana aqidah dan akhlak di ajarkan kepada manusia sebagai bekal hidup.

dan adalah manusia dalam hal ini sebagai tanah tempat air hujan di curahkan, memiliki tingkat serapan dan jenis yang berbeda :

1. tanah subur

yaitu tanah yang bila di curahkan hujan kepadanya, ia akan menyerapnya dan memanfaatkannya, sebagai ladang subur yang memberikan kehidupan kepada tanaman yang mengakar padanya, membawa sejumlah manfaat yang akhirnya tidak hanya kepada tanaman itu, melainkan kepada konsumen lainnya.

2. tanah gersang

yaitu tanah yang apabila dicurahkan hujan ke permukaannya, hanya akan di serapnya namun tiada apa yang di hasilkannya.. tiada tanaman yang akan subur berkembang di atas permukaannya. karena tanah itu hanya menyerap tanpa mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.

3. gurun pasir

yaitu tanah yang apabila di curahkan hujan di permukaannya, akan segera hilang begitu saja, menguap akan terik panas gurun pasir, tanpa sedikitpun terserap ke dalamnya.


dan aku hingga detik ini masih merasa bahwa tanahku masih demikian gersang, belum lah bisa menjadi subur, mungkin karena keangkuhanku, sehingga komponen komponen penyubur tanahku enggan untuk menyapa. seringkali aku hanya menyerap ilmu yang menghampiriku atau pun yag kutemui tanpa menjadikannya menjadi sesuatu yang berguna bahkan untuk diriku sendiri pada awalnya, apalagi untuk orang lain ...

ah, ternyata masih banyak yang harus di benahi, masih harus di gemburkan dan mungkin di beri komponen komponen penyubur seperti pupuk atau lain sebagainya, sehingga tanahku menjadi subur dan membawa kehidupan.. menjadi lebih bermanfaat ...

...sebaik - baik nya makhluk adalah yang bermanfaat bagi makhluk lainnya...

Tidak ada komentar: